Niat Iseng, Remaja Yang Ancam Tembak Jokowi Minta Ampun

Penyesalan memang selalu ada di belakang. Hal itulah yang tampaknya juga dirasakan seorang remaja SMA dengan inisial RJ yang dalam beberapa hari terakhir menjadi viral dan dibicarakan banyak orang. Bukan tanpa alasan, RJ mendadak tenar karena dirinya membuat sebuah video di mana dia mengancam bakal menembak Presiden Jokowi.

 

Dalam video yang meresahkan warganet sejak pekan lalu itu, terlihat jika pemuda Tionghoa berkacamata ini bertelanjang dada sambil mengungkapkan umpatan dan ancaman pada Jokowi. Tak menyadari kalau ulahnya bikin heboh, RJ langsung diciduk kepolisian di rumahnya yang ada di kawasan Jakarta Barat. Lewat pengakuannya, RJ ternyata tak memiliki niat untuk menghina atau mengancam Presiden.

 

Hingga akhirnya pada hari Kamis (24/5) kemarin, RJ mengakui kesalahannya dan meminta maaf. “Saya RJ, saya meminta maaf atas kesalahan saya yang saya anggap bercanda. Saya benar-benar minta ampun kepada bapak Presiden Jokowi dan seluruh masyarakat Indonesia atas kenakalan saya. Terima kasih,” ungkapnya seperti dilansir detikcom.

 

Tak cuma RJ, orangtuanya pun meminta maaf atas aksi sang putra lewat sebuah video. “Sebagai orangtua daripada RJ, saya mengakui kenakalan anak togel singapura kami yang baru berusia 16 tahun. Tidak ada niatan untuk mengina bapak Presiden Jokowi atau menghujat bapak Presiden Jokowi maupun membenci bapak Presiden Jokowi. Ke depan ini akan jadi pembelajaran bagi kami selaku orangtua untuk lebih mengawasi dan mendidik anak kami. Terima kasih dan kami mohon maaf sekali lagi,” papar H.

 

Video Ancam Tembak Jokowi Dibuat di Sekolah

 

Karena sudah masuk ke dalam ranah pidana dan adanya pelaporan ke pihak kepolisian, Polda Metro Jaya pun tetap melakukan penelusuran atas video RJ. Terungkap kalau video itu sudah direkam tiga bulan lalu di sekolah RJ yakni sebuah SMA di kawasan Kembangan, Jakarta Barat. Hal ini dibenarkan oleh Kombes Argo Yuwono selaku Kabid Humas Polda Metro Jaya.

 

Saat menjalani pemeriksaan di Ditkrimum Polda Metro Jaya, RJ didampingi oleh KPAI lantaran masih di bawah umur. Dari keterangan KPAI, terungkap kalau guru RJ di sekolah sudah meminta pelaku menghapus video menghebohkan itu. Susanto selaku Ketua KPAI juga menjelaskan kalau kondisi fisik RJ saat ini masih baik-baik saja meskipun memang pihaknya tidak bisa mentoleransi aksinya di video yang begitu berani mengancam Presiden. Kendati demikian, Susanto berharap agar masyarakat bisa memaafkan RJ karena masih remaja.

 

Hukum Jalan, Polisi Periksa Rekan RJ

 

Lebih lanjut, KPAI memang tidak setuju jika RJ harus sampai dipenjara karena ulahnya. Bagi Susanto, hukuman yang paling tepat bagi RJ adalah menyampaikan permohonan maaf kepada publik. “Jadi sesungguhnya yang bersangkutan mengaku ini bukan untuk hina Presden. Ini semata-mata hanya untuk lucu-lucuan ke publik. Dia ditantang oleh teman-temannya. Saya yakin bapak Presiden Jokowi sebagai kepala negara dan pemerintahan akan memaafkan anak ini.”

 

Meskipun begitu, AKBP Jerry R Siagian selaku Kasubdit Jatanras Direskrimum Polda Metro Jaya sempat berujar bakal melakukan pemeriksaan kepada lima rekan RJ yang masih satu sekolah. Kelima saksi itu memang merekam video tersebut bersama RJ dengan salah satunya adalah S yang memang sengaja ingin mengetes kemampuan polisi.

 

Mengenai apa yang dialkukan RJ, hal ini jelas cukup disesalkan. Bahkan pengamat sosiolog dari UGM, Soeprapto menghimbau agar generasi muda lebih berhati-hati dalam memanfaatkan gawai dan teknologi komunikasi.